Martin Garrix 2021, rilis lagu baru We Are The People

Martin Garrix, DJ berbakat asal Belanda telah mengeluarkan lagu hit seperti Animals, Scared to Be Lonely, In the Name of Love dan masih banyak lagi karya lagunya yang lain.  
 

Martin Garrix, djmuda terkenal asal Belanda

Martin Garrix merupakan seorang penyanyi, DJ, produser rekaman dan musisi yang berasal dari Belanda. Seorang DJ muda yang cukup berbakat ini, telah berhasil meraih peringkat pertama di daftar Top 100 DJ versi DJ Mag pada tahun 2016. 

Martin Garrix berkolaborasi dengan penyanyi Clinton Kane dalam merilis lagu berjudul Down, lagu ini dirilis pada bulan Februari 2020. Dalam acara perayaan King’s Day tahun 2020, Martin Garrix memainkan satu set penuh dari atap menara A’Dam di Amsterdam.

Acara ini diselenggarakan pada bulan April 2020, sebagai pengganti perayaan tatap muka yang biasa dilakukan karena masih mengalami masa pandemi COVID 19.

Pada bulan Februari 2020, Martin Garrix merilis lagu Higher Ground dengan penyanyi John Martin. Setahun kemudian, tepatnya pada bulan Februari 2021 dilanjutkan dengan merilis lagu Pressure bersama penyanyi asal Swedia Tove Lo.

Bertepatan dengan ulang tahun Garrix ke 25 tahun, pada tanggal 14 Mei 2021, dia merilis lagu barunya berjudul We Are The People. Lagu ini menampilkan Bono dan the Edge dari U2 yaitu band rock asal Irlandia. Lagu ini sebagai lagu resmi untuk UEFA Euro 2020.

Lagu ini dibawakan oleh mereka bertiga pada pembukaan virtual turnamen di stadion Olimpico Roma. Martin Garrix membawakan lagu tersebut sebagai bagian campuran dj pada upaca penutupan kompetisi selama final di Stadion Wembley London

Martin Garrix juga peraih penghargaan MTV Europe Music Award untuk Penguasaan Panggung Dunia Terbaik. Genre musiknya cenderung kearah musik progressive house, big room house dan electro house.

Dalam kesempatan Martin Garrix tour bersama penyanyi muda yang bernama Justin Bieber. Dalam tour Martin Garrix bersama Justin Bieber tersebut, dia memperoleh pengalaman yang sangat luar biasa karena dia berhasil menjadi bagian Purpose Tour Justin Bieber.
 
Turnya ke Australia bersama Justin Bieber tersebut menjadi suatu peristiwa yang paling fenomenal bagi Matin Garrix.

Melihat para penggemar dari Justin Bieber yang menamakan diri mereka Belibers, Martin Garrix sangat terkesan karena para Belibers tersebut sangatlah loyal pada penyanyi idolanya yaitu Justin Bieber.

Baca juga : Justin Bieber, Album Natal Pertama Under The Mistletoe

Bahkan Martin Garrix meskipun sudah berpengalaman tampil, dia sempat grogi juga ketika melihat banyaknya penggemar Justin Bieber yang memenuhi venue yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Martin Garrix.
 
Situasi seperti ini membuat semangat dari penonton yang merupakan para penggemar dari Justin Bieber muncul dan telah berhasil memberikan energi semangat juga kepada Martin Garrix pada saat dia tampil.

Martin Garrix dengan nama aslinya Martijn Gerard Garritsen, lahir di Amstelveen, Belanda pada tanggal 14 Mei 1996, kakeknya merupakan seorang asli Indonesia tetapi sudah lama tinggal di Belanda.
 
Pertama kalinya Martin Garrix telah dilihat oleh seseorang yang telah menjadi contoh karena sebagai penyanyi yang melegenda bagi Martin Garrix, dia adalah Tiësto.

Lagu pertamanya adalah BFAM, Martin Garrix berduet bersama Julian Jordan dan Just Some Loops yang berkolaborasi dengan TV Noise melalui album kompilasinya Loop Masters Essential, volume 2.

Akhirnya pada tahun 2012, dia berhasil mendapat tandatangan kontrak dengan Spinnin Record dan berhasil merilis Error 404, setahun kemudian dilanjutkan lagi dengan merilis Torrent bersama dengan Sidney Samson melalui Tiësto Musical Freedom.

Akan tetapi Martin Garrix baru berhasil terkenal setelah dia merilis single solonya yang berjudul Animals, yaitu melalui album Hardwell Hardwell Presents ‘Revealed Volume 4’.
 
Album ini dirilis pada bulan Juni 2013, karena lagu ini berhasil menjadi hit di beberapa tangga lagu di Eropa dan Martin Garrix telah menjadi orang termuda yang telah berhasil mencapai peringkat pertama di Beatport.

Kemudian keberhasilannya disusul dengan merilis sebuah remix dari Project T pada September 2013, dan juga berhasil meroket ke puncak tangga lagu Beatport serta berhasil masuk di daftar Top 100 DJs di peringkat 40 menurut DJ Magazine pada tahun 2013 dan peringkat 4 pada tahun 2014.

Lagunya yang berjudul Wizard telah berhasil memuncak diperingkat 6 di Belgia dan peringkat ke 17 di Belanda, dia berkolaborasi dengan Firebeatz. Selanjutnya, lagunya yang berjudul Helicopter juga telah berhasil memuncak di peringkat pertama di tangga lagu Beatport Top 100 selama 2 minggu.

Baca juga : Charlie Puth, Karirnya Dimulai Dari Youtube Dan Melejit Melalui See You Again

Didalam sebuah festival dia berkolaborasi dengan Dillon Francis, Hardwell dan Afrojack pada saat tampil di Ultra Music Festival 2014. 
 
Dia merilis Proxy dan sebuah lagu berjudul Virus (How About Now) bersama dengan MOTi serta merilis lagu yang berkolaborasi dengan Afrojack melalui lagu berjudul Turn Up Speakers.

Lagu berjudul Forbidden Voices dirilis pada tahun 2015 dan bersama dengan Usher berhasil merilis lagu berjudul Don’t Look Down.
 
Selain itu, juga merilis dua versi studio yang berjudul Towel Boy dan Towel Girl dan lagu ini telah berhasil mencuat diperingkat 3 di Billboard Dance Club Songs.

Di tahun 2015, dia bekerjasama dengan penyanyi seperti :

- Ed Sheeran dengan lagu berjudul Rewin Repeat It
- Tiësto dengan lagu berjudul The Only Way Is Upgarrix
- Avicii dengan lagu berjudul Waiting For Love

Dia bekerjasama dengan penyanyi yaitu dengan DJ Rusia yang bernama Matisse and Sadko merilis EP Break Through The Silence, dan pada tahun 2015 tersebut Martin Garrix melanjutkan lagi dengan merilis lagu berjudul Poison, lagu ini merupakan single promosi dari Martin Garrix.

Pada tahun 2016, Martin Garrix mulai merilis single pertamanya yang berjudul Now That I’ve Found You melalui label rekamannya sendiri yang bernama STMPD RCRDS, lagu tersebut dinyanyikan oleh John Martin dan Michel Zitron.

Martin Garrix karirnya terus berkembang sampai akhirnya berhasil meraih urutan pertama Top 100 DJs di DJ Mag selama 3 tahun berturut turut dari tahun 2016, 2017 dan 2018. Namun pada tahun 2019 turun menjadi urutan kedua, tetapi masih masuk kedalam urutan 5 besar.

Dj asal Belanda ini terlahir dengan nama Martijn Gerard Garritsen, lahir pada tanggal 14 Mei 1996, Amstelveen, Belanda. Nama panggung Martin Garrix seringkali ditulis dengan gaya tulisan MAR+IN GARRIx.

DJ dan produser rekaman asal Belanda ini mampu menduduki peringkat tertinggi dalam daftar tahunanTop 100 DJs oleh DJ Mag selama 3 tahun berturut turut dari tahun 2016, 2017 dan 2018.

Martin Garrix menunjukkan kemampuannya di beberapa festival musik diantaranya Coachella, Electric Carnival, Ultra Music Festival, Tomorrowland dan Creamfields. 

Setelah itu, dia berhasil menjadi DJ utama di Hï Ibiza di Spanyol pada tahun 2017 dan di Ushuaïa Ibiza selama 3 tahun yaitu dari tahun 2016 – 2018.

Setelah Martin Garrix keluar dari Spinnin’ Records maka dia membentuk Stmpd Rcrds pada tahun 2016 sebelum dia mendapatkan tanda tangan kontrak dari Sony Music.

Sekilas tentang perjalanan karir Martin Garrix

Orang tua Martin Garrix, Gerard dan Karin Garritsen, pada saat Martin Garrix berusia 8 tahun sudah mulai belajar bermain gitar. Namun, Martin Garrix mulai tertarik untuk menjadi DJ pada tahun 2004, setelah dia melihat penampilan DJ Tiësto pada acara Pembukaan Olimpiade Musim Panas di Athena.

DJ Tiësto bagi Martin Garrix adalah seorang yang menginspirasi dan rendah hati serta melegenda, sehingga Martin Garrix sangat mengidolakannya.

Martin Garrix, mulai mempelajari lagu Traffic dengan cara mengunduh software spesialis, FL Studio untuk memulai menulis lagu. Dia berhasil lulus disekolah musiknya pada tahun 2013 di Herman Brood Academy di Utrecht.

Karir musik Martin Garrix dimulai dengan sebuah lagu BFAM berkolaborasi dengan Julian Jordan dal lagu Just Some Loops berkolaborasi dengan TV Noise. Lagu ini dimasukkan dalam album kompilasi Loop Maters Essential, volume 2.

Error 404 mulai dirilis Martin Garrix berkolaborasi dengan Jay Hardway pada tahun 2012 setelah menandatangani kontrak dengan Spinnin’ Records. Tahun 2013, merilis Torrent bersama Sidney Samson lewat label Musical Freedom milik Tiësto.

Martin Garrix mulai terkenal setelah merilis Animal pada tahun 2013, lagu Animal berhasil menjadi lagu hit di beberapa tangga lagu di Eropa dan membuat Martin Garix menjadi artis termuda yang menduduki peringkat tartinggi di Beatport.

Selain itu, lagu Animal ini dimasukkan kedalam album Hardwell yang berjudul Hardwell presents’Revealed Volume 4.

Setelah itu, Martin Garrix merilis remix yang berasal dari Project T yang dinyanyikan oleh Sander Van Doorn dan Dimitri Vegas & Like Mike. Remix ini ini menduduki peringkat pertama ditangga lagu Beatport dan pertama kalinya masuk ke daftar Top Year 100 DJ oleh DJ Magazine tahun 2013.

Pada Desember 2013, Martin Garrix merilis Wizard bekerja sama dengan Jay Hardway, lagu ini menduduki peringkat 6 di Begia dan peringkat 17 di Belanda.

Tahun 2014, Martin Garrix melalui lagu Helicopter berkolaborasi dengan Firebeatz. Lagu ini sukses menduduki peringkat pertama ditangga lagu Beatport Top 100 selama 14 hari. Selain itu, di tahun yang sama Martin Garrix meliris Tremor berkolaborasi dengan Dimitri Vegas dan Like Mike.

Martin Garrix menunjukkan kemampuannya di Ultra Music Festival 2014 dan membawakan lagu perdananya yang tidak pernah dirilis dan berkolaborasi dengan Dillon Francis, Hardwell dan Afrojak.

Tahun 2014, merupakan tahun dimana Martin Garix merilis Proxy yang dapat diunggah gratis dengan lagu lagu yang sebagian besar lagunya masuk kedalam EP debut Garrix Gold Skies. 

Pertama kalinya Martin Garrix membawakan lagu Gold Skies dengan vokal dari penyanyi Aleesia yang berkolaborasi dengan Sander Van Doorn dan DVBBS.

Martin Garrix berkolaborasi dengan DJ ternama MOTi dengan lagu Virus (How About Now), kemudian dilanjutkan berkolaborasi dengan DJ Afrojack dengan lagu Turn Up the Spekers di Ultra Music Festival.

Di tahun 2014 ini, Martin Garrix berhasil masuk kedalam daftar top 100 DJ peringkat 4 oleh DJ Magazine.

Sebagai seorang DJ, Martin Garrix mulai bereksperimen dengan musik house progresif selain musik big room housenya. Akhirnya dirilis lagu Forbidden Voice pada tahu 2015 dan berhasil memperoleh like sebanyak 10 juta dari para penggemarnya melalui medsos Facebook.

Martin Garrix merilis lagu Don’t Look Down pada tahun 2015, fitur dengan Usher, kemudian dilanjutkan dengan merilis video musik lagu ini dalam 2 versi yaitu Towel Boy dan Towel Girl. Lagu ini mampu menduduki peringkat 3 di Billboard Dance Club Songs.

Lagu Rewind Repeat It dipertontonkan di Ultra Music Festival di Miami yang dinyanyikan oleh Ed Sheeran pada bulan Maret 2015. 

Sebuah lagu berjudul The Only Way Is Up milik Tiësto dirilis oleh Martin Garrix tahun 2015 dan ditahun yang sama Martin Garrix sebagai produser dari video Avicii dengan lagu Waiting for Love.

Bersama dengan DJ Rusia Matisse and Sadko, Martin Garrix merilis Break Through The Silence yang berisi lagu Break Through the Silence dan Dragon, yang dirilis bulan Juli 2015. 

Kemudian dilanjutkan pada bulan Oktober 2015, Martin Garrix merilis lagu Poison dan lagu ini sebagai single promosi bagi Martin Garrix.

Pada tahun 2015, saat itu Martin Garrix baru berusia 17 tahun telah terjadi perselisihan antara Martin Garrix dengan mantan manajernya, setelah merilis Animal karena konflik kepemilikan musiknya, sehingga Martin Garrix membentuk perusahaan rekaman sendiri.

Namun demikian, perselisihan ini sudah terjadi kesepakatan damai tentang hak kepemilikan musiknya, tetapi perbedaan pendapat selain masalah itu, tetap akan diproses melalui hukum.

Lagu Bouncybob kembali dirilis oleh Martin Garrix pada Desember 2015 dan lagu ini menjadi lagu terakhir yang dirilis di tahun 2015.

Label rekaman milik Martin Garrix bernama STMD RCRDS yang dibentuk Januari 2016, mulai memproduksi lagu Now That I’ve Found You dengan penyanyi John Martin dan Michel Zitron, yang dirilis Maret 2016.

Lagu kedua Lions in the Wild dirilis Mei 2016, berkolaborasi dengan Duo DJ Inggris Third Party. Kemudian dilanjutkan lagi dengan merilis Oops yang merupakan single promosi, sehingga lagu ini menjadi lagu tema dari E3 2016, yang dirilis pada Juni 2016.

Bulan Juli 2016, Martin Garrix kembali merilis lagu In the Name of Love dengan Bebe Rexha dan untuk pertama kalinya Martin Garrix membawakan lagunya secara langsung bersama dengan Bebe Rexha di The Tonight Show Starring Jimmy Fallon.

Atas karya musiknya tersebut, akhirnya pada bulan Oktober 2016 Martin Garrix ditetapkan sebagai DJ top dunia dan masuk dalam daftar Top 100 DJ Mag pada saat usianya 20 tahun, sehingga Martin Garrix menjadi DJ termuda yang berhasil mendapatkan gelar tersebut.

Martin Garrix juga tampil menjadi bintang tamu di film dokumenter What We Started yang bertema EDM, bermain bersama Carl Cox. Film ini ditayangkan perdana di LA Film Festival tahun 2017.

Dalam penampilan Justin Bieber di Barclaycard present British Summer Time Hyde Park, Martin Garrix menjadi artis pembuka dari Purpose World Tour pada Juli 2017.

Martin Garrix kembali merilis Scared to Be Lonely pada Januari 2017, berkolaborasi dengan penyanyi Dua Lipa asal Inggris dan Martin Garrix membawakan sendiri lagu ini di The Tonight Show Starring Jimmy Fallon.

Martin Garrix berkolaborasi dengan Brooks dengan lagu Byte pada April 2017, dimana lagu ini di Ultra Music Festival 2017 di Miami dinyanyikan sendiri oleh Martin Garrix.

Lagu There For You, Matin Garrix berkolaborasi dengan Troye Sivan bergabung dengan Coachella Valley Music And Arts Festival pada April 2017 tampil di Empire Polo Club di Indio, California dan lagu ini akan secara resmi dirilis pada Mei 2017.

Martin Garrix juga menjadi salah satu dari banyak DJ yang diterima secara internasional untuk memasuki dunia permodelan, sehingga oleh Armani Exchange menjadikan Martin Garrix sebagai wajah baru dari kampanye Musim Gugur Musim Dingin 2017/ 2018.

Nama panggung Martin Garrix debut di festival Tomorrorland 2017 adalah YTRAM dimana kalimat in jika dieja dari belakang berbunyi Marty. 

Pada saat itu Garrix membawakan lagu perdananya So Far Away dan berkolaborasi dengan David Guetta dan membawakan lagu Pizza yaitu lagu solonya yang dirilis Agustus 2017.

Martin Garrix juga masuk kedalam daftar DJ dengan pendapatan paling tinggi di dunia oleh majalah Forbes, pendapatan Martin Garrix dalam waktu setahun hingga Juni 2017 mencapai $19.5 juta.

Lagu Replay Rewin hasil kolaborasi Martin Garrix dengan Ed Sheeran yang kemudian dirubah judulnya menjadi Rewind, Repeat It telah diterbitkan ASCAP bekerja sama dengan Sony dan BDI sebagai perilis lagu ini.

Garrix berkolaborasi kembali dengan Brooks pada Oktober 2017 dengan lagu Boomerang dan Desember 2017 merilis So Far Away dengan David Guetta dan untuk fiturnya dengan Rommy Dya dan Jamie Scott.

Semula lagu ini dibawakan oleh penyanyi asal Inggris Ellie Goulding, namun perilisan lagu ini ditolak oleh perusahaan rekaman setelah ditampilkan oleh Garrix di Tomorrowland.

Dalam acara penutupan Olimpiade Musim Dingin 2018, di Stadion Olimpiade Pyeongchang, di Pyeongchang Korea Selatan, Martin Garrix tampil di acara tersebut. 

Dia tampil di acara penutupan Olimpiade setelah 2 hari sebelum dia tampil meliris lagu Like I Do yang berkolaborasi dengan David Guetta dan dengan Brooks.

Lagu Game Over dirilis April 2018, berkolaborasi dengan Loopers. Dilanjutkan dengan merilis lagu Ocean pada Juni 2018, Martin Garrix berkolaborasi dengan penyanyi Amerika Serikat Khalid.

Garrix tampil di festival musik Tomorrowland Belgium pada Juli 2018 dengan meliris lagu High on Life, dan Bonn sebagai penyanyinya.

Lagu berjudul Xs dirilis Agustus 2018, berkolaborasi dengan CMC$ untuk fiturnya bersama Icona pop. Kemudian dilanjutkan lagu dengan merilis Burn Out pada September 2018 berkolaborasi dengan Justin Mylo dan untuk fiturnya dengan Dewain Whitmore Jr.

Pada tahun 2018 ini dalam 5 hari, Martin Garrix berhasil merilis 5 lagu untuk EP yang berjudul Bylaw. Hal ini, juga dilakukan oleh Martin Garrix pada tahun 2016.

Berikut lagu lagu Martin Garrix tersebut :

- Breach (Walk Alone) dengan penyanyi Blinders

- Yottabyte dengan penyanyi Dyro

- Latency dengan penyanyi Dyro

- Access dengan penyanyi Pierce Fulton dan fitur Mike Shinoda

- Waiting for Tomorrow dengan penyanyi Pierce Fulton dan fitur Mike Shinoda

Pada bulan September 2018, Garrix juga tampil di F1 Singapore Grand Prix. Satu bulan kemudian, tepatnya pada bulan Oktober 2018, Martin Garrix menduduki peringkat 1 di daftar tahunan DJ Mag Top 100 DJ. 

Menjadi dj peringkat pertama ini berhasil diraih Martin Garix secara berturut turut dari tahun 2016, 2017 dan 2018.

Lagu berjudul Dreamer, kembali dirilis oleh Martin Garrix pada November 2018 dengan penyanyi Amerika Serikat Mike Yung.

Martin Garrix tour, baru dimulai pada bulan November 2016 dengan negara tujuan pertamanya adalah negara India. Tour tersebut dalam rangka pertunjukan amal di Mumbai dan dalam tour Martin Garrix tersebut dapat menjaring penonton lebih dari 62 ribu penonton.

Martin Garrix events, untuk kegiatan amalnya :

Mei 2016, diselenggarakan acara di Los Angeles dengan tujuan untuk membantu deteksi awal, pencegahan dan membantu orang orang yang sudah menderita kanker. Dimana hasil yang diperoleh Martin Garrix semuanya akan disumbangkan kepada organisasi nirlaba F*ck Cancer.

November 2016, diselenggarakan acara amal tersebut bertujuan untuk mengedukasi anak anak India dan hasil pendapatan Tour ini akan di donasikan ke Magic Bus yang akan membantu pendidikan bagi 10 ribu anak di seluruh negeri tersebut.

Februari 2017, Garrix mengumumkan bahwa dirinya sebagai “teman internasional” untuk SOS Children’s Village di Afrika Selatan, merupakan organisasi nirlaba yang mencari keluarga untuk anak anak yatim piatu dan anak anak kurang beruntung lainnya di seluruh dunia.

Matin Garrix Clothing, sebagai model :

Agustus 2107, menjadi duta untuk kampanye Musim Gugur Dingin 2017 dengan produk pakaian merk Armani Exchange (merk Italia). Pakaian Martin Garrix yang dikenakannya dengan aksesoris mata merk Armani Ezchnae ini.

Agustus 2018, kembali menjadi duta untuk produk pakaian merk Armnay Exchange untuk video promosi Musim Gugur Musim Dingin 2018. Menggunakan lagu Game Over, dimana Garrix kolaborasi bersama Loopers.

September 2018, Martin Garrix menjadi duta untuk parfum AXE. Dalam mempromosikan produk parfum AXE ini, video yang dibuat menggunakan lagu Martin Garrix berjudul Burn Out, berkolaborasi dengan merk AXE ini diproduksi oleh agensi kreatif global AXE “72andSunny” di Amsterdam.

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini dengan artikel berjudul Martin Garrix 2021, rilis lagu baru We Are The People, semoga bermanfaat dan dapat menambah perbendaharaan musik Anda. Informasi ini bisa Anda bagikan ke pencinta musik lainnya ya.
 
Sumber : Wikipedia

0 komentar