Mengupas Sejarah Perkembangan Musik Dangdut Di Indonesia

Musik dangdut merupakan salah satu musik populer tradisional asal Indonesia

Perkembangan Musik Dangdut Di Indonesia

Musik dangdut merupakan salah satu genre musik terkenal di Indonesia dan menjadi musik populer tradisional Indonesia. Rhoma Irama dianggap sebagai motor perubahan musik melayu menjadi musik dangdut.
 
Genre musik dangdut ini terdapat musisi dan penyanyi yang mendapat julukan raja dangdut dan ratu dangdut yaitu Rhoma Irama sebagai raja dangdutnya dan Elvis Sukaesih sebagai ratu dangdutnya.

Sejarah Perkembangan Musik Dangdut

Musik dangdut sebagian besar berasal dari musik Hindustan, Melayu dan Arab, suara yang dihasilkan oleh tabla dan kendang merupakan ciri khas dari musik dangdut. 
 
Musik ini juga banyak dipengaruhi oleh musik India melalui film Bollywood dengan penyanyi yang terkenal saat itu adalah Ellya Kadam melalui lagu "Boneka India".

Ciri musik dangdut juga dapat dikenali ciri-cirinya dari penggunaan table dan Arab, kemudian cengkok nada suaranya serta harmonisasi lagunya. 
 
Selain itu, alat musik yang digunakan dalam musik dangdut antara lain adalah tabla atau ketipung, drum set, suling, trombon, gitar akusitik atau gitar elektrik, mandolin, bass, saksofon dan terompet.

Dengan masuknya budaya barat ke Indonesia telah mènyebabkan cukup berpengaruh terhadap penggunaan alat musiknya, seperti misalnya musik dangdut mulai menggunakan gitar listrik.
 
Oleh sebab itu, pada tahun 1970 musik dangdut sudah mulai matang dengan munculnya bentuk musik yang kontemporer. 
 
Musik dangdut sebagai musik populer memang sangat terbuka terhadap musik lainnya, diantaranya dengan musik seperti keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop bahkan sampai musik housepun diterima oleh musik dangdut ini.

"Dangdut" berasal dari onomatope dari suara permainan table musik India (atau disebut kendang), sehingga Putu Wijaya pada awalnya menyebutkan dalam wawancara disebuah majalah, bahwa lagu "Boneka India" adalah campuran dari lagu Melayu, dengan irama padang pasir dan "dang-ding-dut". 
 
Kemudian pada saat pengucapannya disingkat menjadi "Dangdut" sehingga sampai sekarang "Dangdut" digunakan untuk menyebut lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.

Orkes Melayu terbentuk karena musik Melayu Deli, musik tersebut lahir di Deli Medan tahun 1940, kemudian musik Melayu Deli ini menjalar ke daerah lain yaitu ke Batavia atau sekarang dikenal dengan kota Jakarta.
 
Pada tahun 1950 musik Amerika latin mulai masuk ke Indonesia dengan irama latinnya, sehingga irama latin ini mulai dikenal dekat oleh rakyat Indonesia, irama latin ini muncul berupa lagu Minang dengan orkes Gumarang dan Zainal Combo.

Untuk selanjutnya, pada tahun 1970 telah terjadi perubahan gaya musik Melayu, dimana perubahan kancah musik Melayu ini dimotori oleh grup band "Soneta", pimpinan Rhoma Irama

Pada tahun 1970 banyak bermunculan nama penyanyi Melayu yang terkenal seperti Mansyur, Ida Laila, A Rofiq, Muchsin Alatas. Musik pop melayu saat itu sangat populer di Indonesia, terlihat dari beberapa album pop melayu yang dirilis oleh kelompok musik pop Koes Plus.

Awal tahun 1970 dangdut modern mulai berkembang juga, terlihat dari mulai dimasukkannya alat-alat musik modern seperti gitar listrik, organ, perkusi, terompet, saksofon dan obo kedalam musik dangdut.
 
Interaksi musik dangdut dengan musik lain terjadi pada sekitar tahun 1960 dan 1970 terbukti dengan banyaknya lagu-lagu barat yang didangdutkan.

Misalnya : "Rockdut" adalah aliran dangdut rock, musik-musik jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam jawa dikenal dengan musik campur sari atau biasa disebut "Congdut".

Lagu-lagu dangdut memang selalu dapat menerima unsur musik lain secara mudah, meskipun demikian sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif. 
 
Di Indonesia musik dangdut juga mampu membuat setiap acara menjadi semakin meriah, dan dapat mengajak semua penonton yang hadir untuk ikut bergoyang mengikuti irama dangdut yang dimainkan.

Musik dangdut seolah-olah merupakan musik rakyat, semua orang akan ikut bergoyang mengikuti irama dangdut yang dinyanyikan jika menyaksikan dan mendengarkannya.
 
Oleh sebab itu, banyak penyanyi-penyanyi muda yang terinspirasi untuk menciptakan goyang khas mereka dalam menyanyikan lagu-lagu dangdut modern, seperti misalnya goyang ngebor milik Inul Darastita, goyang itik milik Saskia Gotik, goyang gergaji milik Dewi Persik, goyang patah-patah milik Anisa Bahar.

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini dan sudah membaca artikel MENGUPAS SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK DANGDUT DI INDONESIA, semoga bermanfaat dan dapat dishare ke teman-teman lainnya.

1 komentar: