Alat musik tradisional kecapi termasuk alat musik petik |
Model dan fungsi alat musik tradisional kecapi
Di negara Indonesia memang terkenal sangat kaya dengan beraneka ragam budayanya termasuk juga terdapat beraneka ragam alat musik tradisional dari masing masing daerah yang ada di Indonesia.
Alat musik tradisional kecapi ini merupakan salah satu alat musik petik yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Ulasan Singkat Tentang Alat Musik Kecapi
Kecapi merupakan alat musik tradisional Sunda yang untuk memainkannya dengan cara dipetik, dan alat musik ini akan selalu dijumpai dalam setiap pertunjukkan di beberapa kesenian Sunda.
Daya tarik dari alat musik kecapi adalah memiliki suara gemerincing dari petikan senar kecapi yang terdengar sangat syahdu dan menyejukkan.
Apalagi jika suara kecapi dikombinasikan dengan suara suling dan dilengkapi dengan suara gemerciknya air yang mengalir, maka seolah-olah mengkondisikan kita seperti berada di lokasi pedesaan yang akan dapat menyejukkan suasana hati kita.
Sehingga kombinasi antara musik kecapi dan suling, akan menghasilkan musik instrumnetalia yang dapat dipergunakan sebagai media dalam melakukan kegiatan meditasi bagi seseorang yang ingin merasakan suasana tenang.
Dalam proses pembuatan alat musik kecapi juga tidaklah mudah, karena membutuhkan bahan baku dari kayu kenanga yang harus direndam terlebih dahulu selama 3 bulan lamanya. Setelah itu, kayu tersebut baru dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kecapi.
Untuk bahan baku lainnya yang berupa senar kawatnya, maka pada jaman dahulu senar ini dibuat dari suasa dan emas. Hal ini, supaya alat musik kecapinya dapat menghasilkan nada suara yang bagus.
Tetapi pada perkembangan selanjutnya, dalam proses pembuatannya sudah tidak menggunakan suasa atau emas lagi. Hal ini, karena jaman sekarang harga suasa dan emas cukup mahal, maka senar kecapi dibuat dengan menggunakan bahan baku baja saja.
Kecapi dan suling merupakan 2 alat musik waditara Sunda, yaitu alat musik tradisional yang akan selalu digunakan di daerah tatar Sunda.
Dari sekian banyak model kecapi, sebenarnya hanya dibagi menjadi 2 macam :
1. Kecapi Perahu (Gelung)
Kecapi perahu (gelung) |
Kecapi ini dinamakan kecapi perahu, karena bentuknya yang menyerupai perahu, dan dalam proses pembuatannya dengan menggunakan bonkahan kayu dengan lobang resonansinya digunakan untuk mengeluarkan suaranya.
2. Kecapi Silter (Indung)
Kecapi silter (Indung) |
Kecapi ini dinamakan kecapi silter, karena bentuknya yang rata sejajar seperti bentuk trapesium, kecapi ini letak resonansinya berada dibawah kecapi.
Baca juga : Suling, Perpaduan Nada Yang Harmonis Dan Lembut
Lagu-lagu yang biasanya diiringi dengan menggunakan kecapi dan suling, diantaranya adalah :
- Sirom degung
- Kaleos
- Talutun
Bentuk laras yang digunakan adalah laras salendro, pelog.
Dilihat dari fungsinya, kecapi dibagi menjadi 2 macam :
1. Kecapi Indung
Kecapi indung berfungsi sebagai pemimpin musik dengan cara memberi bridges, interlude dan intro, serta digunakan untuk menentukan tempo. Ciri-ciri dari kecapi indung adalah mempunyai jumlah dawai sebanyak 18 atau 20.
2. Kecapi Rincik
Kecapi rincik ering disebut dengan kecapi anak, fungsi dari kecapi ini untuk meramaikan iring-iringan musik dengan cara memberikan nada dengan frekuensi tinggi. Ciri-ciri dari kecapi rincik adalah mempunyai jumlah dawai sebanyak 15.
Dalam pemetaan dan notasinya ada 5 nada :
Pelog degung Sunda ------ Pelog Jawa
1 (da) ------------------------------ 6
2 (mi) ------------------------------ 5
3 (na) ------------------------------ 3
4 (ti) ------------------------------- 2
5 (la) ------------------------------- 1
Demikianlah sekilas alat musik tradisional Sunda, supaya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia mengetahui sedikit tentang sebagian kecil dari alat-alat musik tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Terima kasih sudah berkunjung di blog ini dan sudah membaca artikel tentang DAYA TARIK ALAT MUSIK TRADISIONAL KECAPI, semoga bermanfaat dan terima kasih jika sudah dibantu share ke teman-teman yang lain.
Sumber dari : Wikipedia
0 komentar