Benarkah terapi musik, berpengaruh positif untuk pengobatan

Terapi musik instrumental dapat meningkatkan kesehatan fisik, memenuhi kebutuhan psikis, emosional, spiritual dan meningkatkan hubungan sosial para pasien dan keluarga mereka

Benarkah terapi musik dan pengobatan musik berkolerasi

Menurut perkiraan, bahwa dengan cara mendengarkan musik maka dapat membuat jiwa seseorang menjadi sehat dan bukanlah merupakan suatu hal yang tidak mungkin. 

Hal ini, karena sudah banyak study penelitian yang telah dilakukan dengan hasil bahwa masalah kejiwaan dapat disembuhkan dengan cara melalui terapi musik instrumental.

Namun demikian, terapi musik harus dilakukan oleh seorang terapis yang memang berkompeten dalam menggunakan musik sebagai alat untuk menyembuhkan seseorang. 

Terapi musik untuk pengobatan yang dilakukan terkadang berbeda beda, diantaranya ada yang hanya mendengarkan musik saja, namun ada yang sambil bernyanyi, menari hingga menciptakan musik itu sendiri.

Terapi musik ini sudah teruji secara klinis dan bisa untuk membantu menangani masalah kejiwaan yang berkaitan dengan penyakit emosional, kognitih sampai dengan masalah sosial seseorang. 

Terapi musik ini telah melalui proses penelitian, dengan hasil dapat membantu seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri melalui kata kata.

Apakah benar mendengarkan musik yang diberikan oleh terapis dan dokter dapat memberikan efek positif bagi penderita kanker, penderita insomnia, untuk anak berkebutuhan khusus dan bagi anak autis.

Terapi musik bagi penderita kanker

Sebuah study telah menemukan bahwa efek positif yang diperoleh penderita kanker setelah mendengarkan musik yang diberikan oleh terapis maupun dokter, ternyata dapat mengurangi perasaan cemas, kelelahan dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. 

Sebuah study yang telah dipublikasikan dalam jurnal Cochrane Library, study tersebut telah mengamati pengaruh dari terapi musik dengan memperdengarkan musik yang diberikan oleh terapis musik.
 
Dengan pengobatan musik yang diberikan oleh dokter atau suster kepada pasien kanker ternyata dapat memberikan efek positif  pada pasien kanker secara psikologis dan fisiknya.

Baca juga : Pengaruh Musik Bagi Otak Kita

Joke Bradt yaitu seorang profesor asisten dari Drexel University, di Philadelpia, Amerika Serikat.
 
Dia mengatakan bahwa mereka telah menemukan bahwa intervensi terapi musik tertentu yang diberikan terhadap pasien kanker tadi dapat meningkatkan kualitas hidup dan berpengaruh cukup baik juga untuk kesejahteraan pasien secara keseluruhan. 

Percobaan telah dilakukan sebanyak 52 kali percobaan dengan diikuti oleh 3.731 orang partisipan penderita kanker, 23 kali percobaan dilakukan dengan menggunakan terapi musik sedangkan 29 kali percobaan dilakukan dengan menggunakan intervensi pengobatan musik.

Baca juga : Terapi Musik Menjadi Obat Penyembuhan 3 Penyakit

Bagaimana hasil dari percobaan tersebut ? 

Hasil percobaannya adalah : Ternyata secara umum hasil yang diperoleh adalah dapat mengurangi kecemasan pasien yang semula sedang sedang saja menjadi kuat sehingga diperoleh manfaat pengaruh yang cukup besar terhadap perawatan  dengan berkurangnya rasa sakit dari kecil menjadi sedang. 

Namun apabila dibandingkan antara terapi musik dengan pengobatan musik, ternyata team tersebut telah mendapatkan bahwa peningkatan sedang dalam kualitas hidup muncul pada partisipan pasien terapi musik tetapi pada pengobatan musik tidak muncul pengaruh tersebut. 

Akan tetapi kedua percobaan tersebut dapat memberikan pengaruh atau efek yang sangat penting dalam pengobatan penyakit kanker, meskipun belum begitu jelas pecobaan mana yang paling baik.

Terapi musik untuk insomnia

Terapi musik juga berguna untuk membantu orang orang usia lanjut yang menderita insomnia. Hal ini, karena musik memang dipercayai dapat membuat seseorang menjadi merasa nyaman dan dapat mengurangi kecemasan.

Musik juga dapat dimanfaatkan sebagai pendukung relaksasi diantaranya seperti nafas ritmik yang dapat membantu sesorang menjadi rileks.

Apakah yang dimaksud dengan insomina? Insomnia merupakan ketidak mampuan seseorang untuk tidur meskipun sebenarnya mempunyai keinginan untuk melakukannya.

Tanda insomnia ini meliputi kesulitan dalam memulai tidur, sering terbangun, terbangun pada waktu dini hari, keluhan sakit kepala di siang hari dan badan terasa lemas.

Di Indonesia, ternyata prevalensi penderita insomnia pada lansianya cukup tinggi. Nah, ternyata terapi musik ini dapat membantu mengurangi gangguan tidur, dapat membuat lebih rileks serta mampu menghapus perasaan yang tidak menyenangkan.

Penelitian untuk mengetahui efetivitas pemberian terapi musik terhadap penurunan gejala insomnia pada lansia, telah dilakukan dengan memakai metode penelitian Quasy Eksperiment dengan rancangan Pretest-Post Text Design.

Penelitian ini dilakukan terhadap semua lansia yang ada di Panti Werda Rindang Asih II Bongsari Semarang yang mengalami gejala insomnia. Metode pengambilan sampel dengan memakai purpose sampling terhadap 20 responden.

Hasil penelitiannya memang menunjukkan ada pengaruh terapi musik tersebut terhadap penurunan gejala insomnia pada lansia. Hasil uji perbedaan rerata gejala insomnia dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan p value = 0,000 yang artinya p value <0,05.

Terapi musik untuk anak autis

Anak yang menderita autism spectrum disorder (ASD) merupakan anak yang mengalami gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan dalam berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain.

Menurut Pregnancybirthbaby, bahwa terapi dapat membantu seorang anak dapat berkomunikasi dengan lebih baik dalam melatih keterampilan sosial dan emosinya.

Dengan diagnosis serta terapi yang dilakukan sejak dini telah terbukti mempunyai peranan cukup penting bagi anak autis tersebut.

Ternyata ada 5 manfaat positif dari terapi musik bagi anak autism spectrum disorder, yaitu :

- Dapat mengurangi tingkat kecemasan anak

Ternyata terapi musik dapat mengurangi tingkat kecemasan pada anak autisme, karena anak dengan autisme memang lebih mudah merasa stres dan cemas jika dibandingkan dengan anak normal lainnya.

Stres ini akan dapat meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh yang dapat membuat anak anak autis menjadi lebih waspada dan gelisah.

Nah, dengan terapi musik seperti mendengarkan lagu maka akan membuat anak anak autis menjadi rileks dan lebih toleran terhadap stimulasi sensori.

- Dapat memberikan perubahan perilaku yang positif

Anak dengan autisme memang sering mengalami meltdown sehingga orang tua dari anak anak seperti ini mempunyai tantangan besar dalam membesarkan anaknya tersebut.

Kondisi seperti ini, akan membuat anak dengan autisme tidak mampu mengungkapkan emosi dan pikirannya kepada orang tuanya sehingga mereka menjadi gelisah.

Dengan mendengarkan musik, maka anak autisme dapat mengendalikan dirinya pada waktu mengalami meltdown. Terapi musik ini juga dapat mendorong interaksi sosial dan memberikan perubahan perilaku yang positif.

- Dapat menjadikan media komunikasi lebih baik

Pada kenyataannya, anak autisme sulit untuk menangkap isyarat maupun suara pada saat orang lain sedang berbicara kepadanya.

Hal ini, karena anak autime mempunyai masalah dalam pemrosesan suara di otaknya sehingga anak autisme cenderung mengalami kesulitan dalam memahami perintah verbal dan membaca isyarat nonverbal.

Ativitas dari terapi musik seperti bernyanyi maupun bermain musik sambil bergerak, ternyata dapat menghubungkan area auditori dan motorik di otaknya.

Pengaruh dari terapi musik ini dapat digunakan sebagai media komunikasi anak autime dalam memahami perintah verbalnya menjadi lebih baik.

- Dapat memperbaiki sensor motorik anak

Terapi musik dapat menjadi salah satu pendekatan bagi anak autisme karena terapi musik merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan sehingga dapat mengembangkan kreativitas seni serta mengolah sensor motorik anak.

Selain itu, terapi musik dapat memperbaiki kualitas hidup anak yang mempunyai masalah keseimbangan dan kemampuan motoriknya.

Terapi musik, terdapat aktivitas seperti memainkan alat musik, bergerak mengikuti irama. Hal ini, sangat efektiv untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dari anak anak autisme.

- Dapat meingkatkan kualitas tidur anak

Ada beberapa penyebab yang membuat anak dengan autisme sulit untuk tidur nyenyak. Hal ini disebabkan karena kadar hormon melatonin pada anak ASD akan meningkat pada malam hari dan turun di waktu siang hari. Sehingga, siklus tidur mereka menjadi terganggu.

Terapi musik merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan, sehingga dapat membuat tubuh anak penderita autisme menjadi lebih rileks dan dapat meningkatkan tidurnya.

Terapi musik untuk kebutuhan khusus

Terapi musik juga bermanfaat untuk anak kebutuhan khusus karena dapat meningkatkan gerak motorik dan adaptasi sosial mereka.

Musik selain dapat dimanfaatkan untuk melatih berbicara dan berkomunikasi tetapi juga dapat untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak kebutuhan khusus anak penderita down syndrome.

Dengan bernyanyi, menari, melompat, perasaan bahagia dan semangat dapat mempercepat perkembangan mereka. Bernyanyi secara berkelompok dapat membuat mereka dapat saling bertegur sapa dan kontak mata, sehingga dapat meningkatkan IQ mereka juga.

Menurut psikolog anak dan pemerharti anak berkebutuhan khusus yang bernama Sri Muji Rakhmati, M.Psi telah mengatakan bahwa ada 3 jenis kegiatan bermusik diantaranya mendengarkan nada (musik instrumental), ikut bernyanyi dan ikut terlibat langsung memainkan alat musik.

Ketiga jenis kegiatan bermusik tersebut mempunyai manfaat yang tidak sama bagi anak berkebutuhan khusus.

Mendengarkan nada (instrumental musik) akan merangsang syaraf syaraf tertentu di otak, ikut bernyanyi akan dapat membantu memperbaiki artikulasi suara sedangkan ikut memainkan alat musik akan melatih syaraf motorik dari anak berkebutuhan khusus tersebut.

Selain itu, dengan memainkan musik akan menghindarkan obesitas bagi anak berkebutuhan khusus.

Oleh sebab itu, orang tua harus benar benar mencari potensi dari anak anak mereka, mencari kesenangan mereka dan memilih musik yang mereka sukai supaya dapat berguna bagi perkembangannya.

Terapi musik ini dapat diikuti oleh :

- Orang yang mengalami kecemasan berlebih, depresi, trauma dengan kejadian tertentu

- Penderita autisme

- Penderita gangguan jiwa

- Orang yang mengalami kerusakan otak seperti stroke atau cedera otak traumatis

- Orang yang menderita alzheimer dan demensia

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini yang berisi artkel tentang Benarkah terapi musik, Berpengaruh positif untuk pengobatan, semoga bermanfaat dan dapat menambah perbendaharaan musik kita. 
 
Alangkah indahnya, jika kita mempunyai kesempatan untuk membagikan mengenai informasi musik yang sudah kita dapat kepada teman-teman pecinta musik lainnya.

0 komentar