Tommy Page, Penyanyi Amerika Melejit Lewat A Shoulder To Cry On

Tommy Page, penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat dan mulai terjun ke dunia musik pada tahun 80 an, berhasil tenar sekita tahun 90 an melalui lagu lagu hitnya.

Flashback kehidupan Tommy Page

Tommy Page merupakan seorang penyanyi musik pop asal Amerika yang berhasil mencapai kesuksesan di sekitar tahun 1990 an melalui lagu I'll be Your Everything dan A Shoulder to Cry On.

Ulasan tentang karir musik Tommy Page

Mempunyai nama asli Thomas Alden Page, terkenal dengan nama Tommy Page. Lahir di Glen Ridge, New Jersey, Amerika,  pada tanggal 24 Mei 1970. 
 
Selain sebagai penyanyi dia juga sebagai pemain piano dengan  menggunakan warna musik yang cenderung bergenre musik pop, musik dance dan freestyle.

Sebelum menjadi penyanyi terkenal, Tommy Page merupakan petugas ruang ganti dari New York night club yang cukup terkenal di kota itu.
 
Dia bertugas untuk mengambil mantel dari bintang terkenal seperti Whitney Houston, Rob Lowe dan The Beastie Boys. Sehingga Tommy Page mempunyai kesempatan untuk bermain demo rekaman dirumah DJ, kemudian demonya berhasil digunakan sebagai lagu selingan di klub tersebut.

Karena suara Tommy Page yang begitu mengesankan, akhirnya dia diperkenalkan dengan Sire Record yaitu pendiri Seymore Stein, yaitu perusahaan rekaman yang berhasil mengantarkan kesuksesan dari Madonna dan Ramores.

Tommy Page diminta untuk menulis lagu dari film Shag, maka dirilislah single pertama self title yang menghasilkan album debut pada bulan November 1988. Album tersebut berisi lagu hit seperti "A Shoulder to cry on".

Album selanjutnya berjudul "Painting in my mind" dan berhasil masuk urutan pertama single di US melalui lagu "I'll be your every thing" (lagu ditulisTommy Page untuk film New Kid on the block), "When I dream of you" dan Turn on the radio". 
 
Sedangkan untuk lagu "Don't give up on love" dinyanyikan berduet dengan penyanyi latin Sa-Fire.

Album ke 3 "From the heart" menampilkan jangkauan suara vokal dari Tommy Page yang lebih tinggi dari lagu-lagu sebelumnya yang berisikan lagu balada yang lebih orkestra. 
 
Album ini terinspirasi oleh trend musik dari Wilson Phillips, dan menghasilkan lagu "When ever you close your eyes", "Under rainbow" dan Madly in love".

Untuk mengapresiasi penggemarnya di Asia, Tommy Page merilis album yang berjudul "A friend to rely on".
 
Album terbaru Tommy Page diriis tahun 2000 berjudul "Ten 'till midnight", album ini hanya tersedia dan dijual on line.

Selama masa karirnya selama 12 tahun, Tommy Page sudah berhasil merilis album berjumlah 7 album, dan beberapa lagu lagu Tommy Page telah berhasil menyentuh hati para penggemarnya di seluruh dunia.

Penyanyi yang membawakan lagu A Shoulder to Cry On ini, ditemukan meninggal dunia pada tanggal 3 Maret 2017, di usia 46 tahun.

Menurut laman Billboard, menyatakan bahwa dia meninggal dunia karena bunuh diri berdasarkan keterangan  dari sejumlah rekan Tommy Page.

Pria kelahiran Amerika ini, sudah bermain piano di usia 8 tahun dan sudah belajar memainkan keyboard pada usinya yang ke 12 tahun, dengan bergabung di grup musik.

Ketika Tommy Page bekerja di Nell’s, dia berjumpa dengan seorang produser dari penyanyi Madonna yaitu Mark Kamins dan Seymore Stein.

Perjumpaan mereka inilah, yang telah menjadi jalan bagi Tommy Page untuk meraih ketenarannya dengan mendapatkan penawaran kontrak pada tahun 1988.

Di tahun yang sama, dirilis debut albumnya dengan menelurkan lagu A Shoulder to Cry On yang mendapatkan sambutan luar biasa di kawasan Asia.

Keberuntungan selanjutnya, juga didapatkan oleh Tommy Page karena diberi sebuah lagu oleh salah satu anggota New Kids on the Block yang bernama Donnie Wahlberg ketika menumpang di mobil limosinnya.

Tommy Page juga menjadi pembuka tur Step By Step New Kids on the Block dan Tommy Page berhasil melejit di puncak Billboard melalui lagu I’ll Be Your Everything yang dibawakannya.

Lagu I’ll Be Your Everything ini, diharmonisasi oleh Donnie Wahlberg, Jordan Knight dan Danny Wood.

Lagu ini, masuk di dalam album kedua Tommy Page berjudul Painting in My Mind yang menjadi album terlaris pada saat itu dan dia juga mengadakan tur untuk mempromosikan album ini.

Album ketiga From the Hear dan single Natal diluncurkan oleh Warner Bros. Namun, dengan hanya mengantongi 1 hits lagu Tommy Page maka mengalami pencapaian penjualan yang tidak terlalu bagus di Amerika.

Berbeda halnya dengan di Jepang, Tommy Page dapat mengalami keajaiban dalam pencapaiannya meskipun hanya memiliki 1 single hit.

Hit terbesar Tommy Page di Jepang berhasil diperolehnya melalui album yang dirilis dengan menelurkan lagu berjudul Friend to Rely On. Sebelum menuju ke Asian, Tommy Page berhasil merilis album berjudul Time dan Loving You yang dirilis tahun 1994 dan 1996.

Single dari album Missing You berhasil melejit di puncak di Asia tetapi akibat krisis ekonomi tahun 1990 an maka label rekamannya terpaksa harus tutup. Kondisi ini, menyebabkan masa depan bisnis rekamannya menjadi tidak pasti.

Album Tommy Page Ten Til Midnight dirilis tahun 2000, album ini merupakan suatu usaha agar bisnis rekamannya dapat bangkit kembali sebelum dia memulai untuk fokus menangani sebagai produser dari artis artis lainnya.

Tommy Page bekerjasama dengan Warner Bros untuk membentuk karir artis lainnya seperti Michael Buble, Alanis Morissette, Josh Groban dan Green Day.

Selama karirnya yang hanya memiliki 1 hit di Amerika makan Tommy Page hanya mencatatkan karirnya sendiri dengan membuat 7 album dalam waktu 12 tahun.

Tommy Page juga pernah melakukan konser tunggal di Indonesia yaitu di kota Suranaya dan Jakarta pada tahun 2013, 2015 dan 2016.

Tommy Page telah menjadi kenangan bagi para penggemaarnya setelah dia berkecimpung dan berkarya di dunia musik sejak tahun 80 an.

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini dan sudah membaca artikel TOMMY PAGE, PENYANYI AMERIKA MELEJIT LEWAT A SHOULDER TO CRY ON, semoga dapat menambah wawasan musik kita dan dapat di share ke teman-teman pecinta musik lainnya.

(Bersumber dari : Wikipedia)

0 komentar